Monday, September 12, 2011 - , 0 comments

Resume Sistem Pakar 01

Sistem Pakar adalah sebuah program komputer yang mencoba meniru atau mensimulaikan pengetahuan dan ketrampilan dari seseorang pakar pada area tertentu (jusak, 2007).

Sistem pakar mencakup beberapa persoalan mendasar, antara lain siapa yang disebut pakar, apa yang dimaksud dengan keahlian, bagaimana keahlian dapat ditransfer, dan bagaimana sistem bekerja.

Pakar (ahli) adalah orang yang memiliki pengetahuan, penilaian, pengalaman, metode khusus, serta kemampuan untuk menerapkan bakat ini dalam memberi nasihat dan memecahkan masalah. Pakar biasa memiliki beberapa konsep umum:
·           Harus mampu memecahkan persoalan dan mencapai tingkat performa yang secara signifikan ebih baik dari orang kebanyakan.
·           Pakar adalah relatif. Pakar pada satu waktu atau satu wilayah mungkin tidak menjadi pakar di waktu atau wilayah lain. Misalnya, mahasiswa kedokteran mungkin disebut pakar dalam penyakit dibanding petugas administrasi, tetapi bukan pakar di rumah sakit terkemuka.

4 aktivitas Sistem Pakar:
1.      Tambahan pengetahuan (dari para ahli atau sumber-sumber lainnya).
2.      Representasi pengetahuan (ke komputer).
3.      Inferensi pengetahuan.
4.      Pengalihan pengetahuan ke user.

Salah satu alasan digunakannya Sistem Pakar adalah karena Object yang ditanami Sistem Pakar sifatnya “mendokumentasikan” pengetahuan. Jika, dalam suatu rumah sakit terdapat seorang dokter spesialis penting yang kemudian pensiun atau meninggal, maka pengetahuan yang dipunyai dokter spesialis itu akan otomatis hilang juga. Tetapi dengan adanya sistem pakar, maka pengetahuan dokter spesialis itu akan ada meskipun dia telah pensiun ataupun meninggal. Hal ini tentu akan lebih mudah dan murah daripada mencari tenaga dokter spesialis yang sama kembali.

Metode Search Artificial Intelligence:
·         BFS (Breadth First Search)
Breadth First Search yaitu model pencarian yang memakai metode melebar. Untuk mencari hasilnya, model BFS ini menggunakan teknik pencarian persoalannya dengan cara membuka node (titik) pada tiap levelnya.
·         DFS (Depth-first Search)
DFS (Depth-first Search) sering disebut juga pencarian mendalam. Sesuai dengan namanya “pencarian mendalam”, DFS tidak mencari solusi per level, namun mencari pada kedalaman sebelah kiri terlebih dahulu, kemudian bila belum ditemuakn “goal”nya dilanjutkan ke sisi sebelah kanan dan seterusnya sampai ditemukan target/goal.
·         Hill Climbing
Hill Climbing (mendaki bukit) merupakan salah satu variasi metode buat dan uji (generate and test) dimana umpan balik yang berasal dari prosedur uji digunakan untuk memutuskan arah gerak dalam ruang pencarian (search).
Dalam prosedur buat dan uji yang murni, respon fungsi uji hanyalah ya atau tidak. Dalam prosedur Hill Climbing, fungsi uji dikombinasikan dengan fungsi heuristik yang menyediakan pengukuran kedekatan suatu keadaan yang diberikan dengan tujuan (goal).
Downlaod sispak-resume-01.docx
-----------------------------------
NIM : 09.41010.0012 Nama : Handoko
Matakuliah : Sistem Pakar (P3)
Dosen : Anjik Sukmaaji

0 comments:

Post a Comment